Kelas Liliopsida sebagian besar berupa tumbuhan herba dan
hanya sedikit yang berkayu, tidak mempunyai kambium sehingga tidak ada
pertumbuhan sekunder. Ikatan pembuluh terbuka dan tersebar. Sistem perakarannya
adalah perakaran adventitif (serabut). Daun pada umumnya dengan pertulangan
daun parallel (sejajar), kecuali pada Araceae sebagian tumbuhan dengan
pertulangan daun menjala. Helaian daun seringkali berukuran kecil dengan
tangkai yang pendek dan ada pelepah. Bagian-bagian bunga pada umumnya kelipatan
3, jarang kelipatan 2 atau kelipatan 4. Embrio biji mempunyai satu kotiledon.
Polen biasanya uniaperture (punya satu lubang) dan plastidanya tipe P (berisi
protein).
Kelas Liliopsida terdiri dari 5 subkelas, 19 ordo, 65 famili
dan kurang lebih 50.000 species. Secara evolusioner, tidak ada satu subkelas
yang merupakan dasar dari kelas lainnya. Walaupun Alismatidae mempunyai
ciri-ciri bunga yang primitif, namun Alismatidae bukanlah moyang dari subkelas
yang lainnya. Para ahli umumnya sependapat bahwa Monocotyledonae (Liliopsida)
berkembang dari Dicotyledonae (Magnoliopsida). Oleh karena itu Monocotyledonae
muncul lebih belakangan dibandingkan Dicotyledonae. Ada beberapa ciri
Monocotyledonae yang menguatkan bahwa Monocotyledanae lebih maju dari
Dicotyledonae yaitu : jumlah kotiledon hanya satu, pertulangan daun sejajar,
tidak ada kambium dan sistem perakaran adventitif.
Ciri-ciri morfologi tersebut menunjukkan ciri reduksi dan
fusi. Kelas Liliopsida terdiri dari lima subkelas yaitu : Alismatidae,
Arecidae, Commelinidae, Zingiberidae dan Liliidae. Dugaan hubungan evolusioner
antar subkelas digambarkan pada bagan di bawah ini. Ukuran llingkaran
menunjukkan jumlah species pada subkelas tersebut, semakin besar ukuran
lingkaran, semakin banyak anggota species subkelas tersebut.
Liliopsida dianggap kelas yang menunjukkan perkembangan
filogenetik paling maju pada Spermatophyta. sebagian besar berupa
tumbuhan herba dan hanya sedikit yang berkayu, tidak mempunyai kambium sehingga
tidak ada pertumbuhan sekunder. Ikatan pembuluh terbuka dan tersebar. Sistem
perakarannya adalah perakaran adventitif (serabut). Daun pada umumnya dengan
pertulangan daun parallel (sejajar), kecuali pada Araceae sebagian tumbuhan
dengan pertulangan daun menjala. Helaian daun seringkali berukuran kecil dengan
tangkai yang pendek dan ada pelepah. Bagian-bagian bunga pada umumnya kelipatan
3, jarang kelipatan 2 atau kelipatan 4. Embrio biji mempunyai satu kotiledon.
Polen biasanya uniaperture (punya satu lubang). plastidanya tipe P (berisi
protein). Kelas Liliopsida terdiri dari 5 subkelas, 19 ordo, 65
famili dan kurang lebih 50.000 species. Secara evolusioner, tidak ada satu subkelas yang merupakan
dasar dari kelas lainnya. Para ahli umumnya sependapat bahwa Monocotyledonae
(Liliopsida) berkembang dari Dicotyledonae (Magnoliopsida). Oleh karena
itu Monocotyledonae muncul lebih belakangan dibandingkan Dicotyledonae.
Ada beberapa ciri Monocotyledonae yang menguatkan bahwa Monocotyledanae lebih
maju dari Dicotyledonae yaitu : jumlah kotiledon hanya satu, pertulangan daun
sejajar, tidak ada kambium dan sistem perakaran adventitif. Ciri-ciri morfologi
tersebut menunjukkan ciri reduksi dan fusi.
2.1 Pengertian
Semua tumbuhan berbiji tertutup termasuk dalam divisi
magnoliophyta. Kelas Liliopsida sebagian besar berupa tumbuhan herba dan hanya
sedikit yang berkayu, tidak mempunyai kambium sehingga tidak ada pertumbuhan
sekunder. Ikatan pembuluh terbuka dan tersebar. Sistem perakarannya adalah
perakaran adventitif (serabut). Divisi
Magnoliophyta dibagi menjadi dua kelas berdasarkan jumlah kotiledonnya, yaitu:
- Liliopsida (monokotil / berkeping satu)
- Magnoliopsida (dikotil/ berkeping dua).
2.2 Ciri –
ciri tumbuhan liliopsida
A. Ciri-ciri
tumbuhan Liliopsida adalah sebagai berikut:
·
Memiliki pertulangan
daun sejajar
·
Batang dengan berkas pembuluh tersebar
·
Batang tidak berkambium, tidak bercabang, tetapi
beruas-ruas
·
Bagian bunga bunga
berjumlah 3 atau kelipatannya
·
Memiliki akar
serabut
·
Terna dengan
rimpang atau umbi lapis, kadang – kadang semak ataun perdu berupa tumbuhan
memenjat.
·
Daun tunggal
tersebar pada batang atau terkumpul sebagai akar roset. Akar kalanya
tereduksikan cabang-cabang berubah mennjadi kladodium.
·
Bunga kecil smpai
sangat besar dan amat menarik, kebnyakan banci, aktinomorf atau sedikit
zigomorf.
·
Hiasan bunga
berupa tanda bunga yang mempunyai mahkota dengan atau tanpa pelekatanberupa
buluhterdiri atas 6 daun Tanda bunga, jarang hanya 4 atau lebih dari 6,
kebanyakan jelas kesusun dalam 2 lingkaran.
·
Benang sari 6,
jarang sampai 12 atau hanya 3berhadapan dengan daun – daun dengn tenda bunga.
Tangkai ssari bebas atau berlekatan dengan berbagai cara. Kepala sari beruang
dua, membuka dengan celah membujur, jarang dengan 1 liang bujurnya.
·
Bakal buah
menumpang atau setengah tengela, kebanyakan beruang 3, dengan tembuni di
sudut-sudut ruang.
·
Berupa buah
kendaga atau buah buni. Biji dengan banyak sekaliendosperm, lembaga lurus atau
bengkok.
·
Suku ini meliputi
sekitar 4000 jenis tumbuhan, terbagi dalam 240 marga yang di kelompokin dalam
anak suku.
2.3 Kelas
Liliopsida
A. Kelas
liliopsida 1 terdiri dari:
·
Suku Araceae
·
Suku Arecaceae
·
Suku Zingiberaceae
·
Suku Poaceae
B. Kelas
liliopsida 2 tersiri dari:
·
Suku Liliaceae
·
Suku Agavaceae
·
Suku Dioscoreaceae
·
Suku Orcidacea
2.4 Kelas
Liliopsida 1
1. Suku Zingiberaceae
A. CURCUMA XANTHORRHIZA
Nama umum
·
Indonesia
:Temu Lawak,
temulawak
·
Thailand
:Wan chak mot luk
·
Cina
:Shu gu jiang huang
Klasifikasi
Kingdom : Plantae (Tumbuhan)
Kingdom : Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom
: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Super Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi
: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas : Liliopsida (berkeping satu / monokotil)
Kelas : Liliopsida (berkeping satu / monokotil)
Sub
Kelas :
Commelinidae
Ordo : Zingiberales
Famili : Zingiberaceae (suku jahe-jahean)
Ordo : Zingiberales
Famili : Zingiberaceae (suku jahe-jahean)
Genus
: Curcuma
Spesies : Curcuma xanthorrhiza Roxb.
Spesies : Curcuma xanthorrhiza Roxb.
MORFOLOGI
TANAMAN Curcuma xanthorrhiza (Temulawak)
a. AKAR
Akar rimpang
terbentuk dengan sempurna dan bercabang kuat, berwarna hijau gelap. Rimpang
induk dapat memiliki 3-4 buah rimpang. Warna kulit rimpang cokelat kemerahan
atau kuning tua, sedangkan warna daging rimpang oranye tua atau kuning. Rimpang
temulawak terbentuk di dalam tanah pada kedalaman sekitar 16 cm. Tiap rumpun
umumnya memiliki 6 buah rimpang tua dan 5 buah rimpang muda.
b. BATANG
Temulawak
termasuk jenis tumbuh-tumbuhan herba yang batang pohonnya berbentuk batang semu
dan tingginya dapat mencapai 2 sampai 2,5 meter berwarna hijau atau cokelat
gelap. Pelepah daunnya saling menutupi membentuk batang.Tumbuhan yang patinya
mudah dicerna ini dapat tumbuh baik di dataran rendah hingga ketinggian 750
meter di atas permukaan laut. Umbi akan muncul dari pangkal batang, warnanya
kuning tua atau coklat muda, panjangnya sampai 15 sentimeter dan bergaris
tengah 6 sentimeter. Baunya harum dan rasanya pahit agak pedas.
c. DAUN
Tiap batang
mempunyai daun 2 – 9 helai dengan bentuk bundar memanjang sampai bangun lanset,
warna daun hijau atau coklat keunguan terang sampai gelap,panjang daun 31 –
84cm dan lebar 10 – 18cm, panjang tangkai daun termasuk helaian 43 – 80cm.
Mulai dari pangkalnya sudah memunculkan tangkai daun yang panjang berdiri
tegak. Tinggi tanaman antara 2 sampai 2,5 m. Daunnya bundar panjang , mirip
daun pisang.
Dibawah ini adalah morfologi dari Curcuma
xanthorrhiza (Temulawak) yang berupa bentuk bunga, buah dan biji.
d. BUNGA
Temulawak
mempunyai bunga yang berbentuk unik (bergerombol) dan. bunganya berukuran
pendek dan lebar, warna putih atau kuning tua dan pangkal bunga berwarna ungu.
Bunga mejemuk berbentuk bulir, bulat panjang, panjang 9-23 cm, lebar 4-6 cm.
Bunga muncul secara bergiliran dari kantong-kantong daun pelindung yang besar
dan beraneka ragam dalam warna dan ukurannya. Mahkota bunga berwarna merah.
Bunga mekar pada pagi hari dan berangsur-angsur layu di sore hari Kelopak bunga
berwarna putih berbulu, panjang 8 – 13mm, mahkota bunga berbentuk tabung dengan
panjang keseluruhan 4.5cm, helaian bunga berbentuk bundar memanjang berwarna
putih dengan ujung yang berwarna merah dadu atau merah, panjang 1.25 – 2cm dan
lebar 1cm.
e. BUAH
Aroma dan warna
khas dari rimpang temulawak adalah berbau tajam dan daging buahnya berwarna
kekuning-kuningan. Warna kulit rimpang cokelat kemerahan atau kuning tua,
sedangkan warna daging rimpang oranye tua atau kuning.
f. BIJI
Sejauh ini,
temulawak belum pernah dilaporkan menghasilkan biji. Karena penanaman temulawak
dengan cara menanam rimpang temulawak tersebut. Perbanyakan tanaman temulawak
dilakukan menggunakan rimpang rimpangnya baik berupa rimpang induk (rimpang
utama) maupun rimpang anakan (rimpang cabang).
B.
Zingiber officinale Rosc.
Klasifikasi
Kingdom : Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom
: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas : Liliopsida (berkeping satu / monokotil)
Sub Kelas : Commelinidae
Super Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas : Liliopsida (berkeping satu / monokotil)
Sub Kelas : Commelinidae
Ordo
: Zingiberales
Famili : Zingiberaceae (suku jahe-jahean)
Genus : Zingiber
Spesies : Zingiber officinale Rosc.
Famili : Zingiberaceae (suku jahe-jahean)
Genus : Zingiber
Spesies : Zingiber officinale Rosc.
Morfologi
Tanaman Jahe
Jika didasarkan
pada klasifikasi tanaman jahe di
atas, maka ciri morfologisnya bisa diurai sebagai tanaman obat yang dilengkapi
dengan bunga dan juga biji tunggal. Akar jahe dalam bentuk rimpang atau umbi.
Uniknya, meski digolongkan sebagai tumbuhan magnolophhyta, pada faktanya jahe
lebih banyak dikembangkan melalui rimpangnya ketimbang
dengan bunga dan bijinya. Batang jahe merupakan batang semu yang bisa mencapai
ketinggian maksimal 100 cm. Bagian jahe yang dimanfaatkan adalah rimpang. Hal ini wajar sebab bagian
tersebutlah yang memiliki kandungan senyawa kompleks seperti oleoresin
(gingerol, shogaol, paradol, zingireone dan lain-lain) serta minyak atsiri.
Jika didasarkan pada warna bunga, maka spesies tanaman jahe terbagi ke dalam
dua jenis yakni jahe dengan bunga berwarna merah dan jahe dengan bunga berwarna
putih.
C. Kaempferia galanga L.
Kencur
Klasifikasi
Kingdom: Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi: Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas: Liliopsida (berkeping satu / monokotil)
Sub Kelas: Commelinidae
Ordo: Zingiberales
Famili: Zingiberaceae (suku jahe-jahean)
Genus: Kaempferia
Spesies: Kaempferia galanga L.
Klasifikasi
Kingdom: Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi: Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas: Liliopsida (berkeping satu / monokotil)
Sub Kelas: Commelinidae
Ordo: Zingiberales
Famili: Zingiberaceae (suku jahe-jahean)
Genus: Kaempferia
Spesies: Kaempferia galanga L.
Kencur (Kaempferia galanga)
termasuk suku tumbuhan Zingiberaceae dan digolongkan sebagai tanaman jenis
empon-empon yang mempunyai daging buah paling lunak dan tidak berserat. Kencur
merupakan terna kecil yang tumbuh subur di daerah dataran rendah atau
pegunungan yang tanahnya gembur dan tidak terlalu banyak air. Rimpang kencur
mempunyai aroma yang spesifik. Daging buah kencur berwarna putih dan kulit
luarnya berwarna coklat. Jumlah helaian daun kencur tidak lebih dari 2-3 lembar
dengan susunan berhadapan. Bunganya tersusun setengah duduk dengan mahkota
bunga berjumlah antara 4 sampai 12 buah, bibir bunga berwara lembayung dengan
warna putih lebih dominan. Kencur tumbuh dan berkembang pada musim tertentu,
yaitu pada musim penghujan. Kencur dapat ditanam dalam pot atau di kebun yang
cukup sinar matahari, tidak terlalu basah dan di tempat terbuka.
2.
SUKU
POACEAE
A. Zea mays L.
Nama umum
Indonesia
:Jagung;
Inggris
:Corn;
Pilipina
:Mais;
Cina
:yu shu shu, yu mi xu Jagung
Klasifikasi
Kingdom
: Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom
: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super
Divisi : Spermatophyta
(Menghasilkan biji)
Divisi
: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas
: Liliopsida (berkeping satu / monokotil)
Sub
Kelas
: Commelinidae
Ordo
: Poales
Famili
: Poaceae (suku rumput-rumputan)
Genus
: Zea
Spesies
: Zea mays L.
Bagian Yang Digunakan : Pati yang diperoleh dari biji yang masak (AMYLUM MAYDIS)
Penggunaan
: Zat tambahan
Zat Berkhasiat Utama / Isi
: Amilosa, amilopektin
Ciri-ciri Habitus:
Akar jagung tergolong akar serabut yang dapat mencapai kedalaman 8 m meskipun
sebagian besar berada pada kisaran 2 m. Batang jagung tegak dan mudah terlihat,
sebagaimana sorgum dan tebu, namun tidak seperti padi atau gandum. Terdapat
mutan yang batangnya tidak tumbuh pesat sehingga tanaman berbentuk roset.
Batang beruas-ruas. Ruas terbungkus pelepah daun yang muncul dari buku. Batang
jagung cukup kokoh namun tidak banyak mengandung lignin.
Daun
jagung adalah daun sempurna. Bentuknya memanjang. Antara pelepah dan helai daun
terdapat ligula. Tulang daun sejajar dengan ibu tulang daun. Permukaan daun ada
yang licin dan ada yang berambut.
Jagung
memiliki bunga jantandan bunga betina yang terpisah (diklin) dalam satu tanaman
(monoecious). Tongkol tumbuh dari buku, di antara batang dan pelepah daun. Pada
umumnya, satu tanaman hanya dapat menghasilkan satu tongkol produktif meskipun
memiliki sejumlah bunga betina. Buah Jagung siap panen Beberapa varietas unggul
dapat menghasilkan lebih dari satu tongkol produktif, dan disebut sebagai
varietas prolifik.
B. Oryza sativa L.
Nama umum
Indonesia
:Padi, pari (Jawa), pare (Sunda)
Inggris
:Rice Pilipina:Palai Padi
Klasifikasi
Kingdom
: Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom
: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super
Divisi : Spermatophyta
(Menghasilkan biji
Divisi
: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas
: Liliopsida (berkeping satu / monokotil)
Sub
Kelas
: Commelinidae
Ordo
: Poales
Famili
: Poaceae (suku rumput-rumputan)
Genus
: Oryza
Spesies
: Oryza sativa L.
Bagian Yang Digunakan
:
Pati yang diperoleh dari biji (AMYLUM ORYZAE)
Zat Berkhasiat Utama / Isi
:
Amilosa, amilopektin, air, abu
Penggunaan
:
Bahan penolong dari sediaan obat
MORFOLOGI TUMBUHAN
A.
Akar.
a) Radikula; akar yang tumbuh pada saat
benih berkecambah. Pada benih yang sedang berkecambah timbul calon akar dan
batang. Calon akar mengalami pertumbuhan ke arah bawah sehingga terbentuk akar
tunggang, sedangkan calon batang akan tumbuh ke atas sehingga terbentuk batang
dan daun.
b) Akar serabut (akaradventif); setelah 5-6 hari terbentuk akar tunggang, akar
serabut akan tumbuh.
c) Akar rambut ; merupakan bagian akar
yang keluar dari akar tunggang dan akar serabut. Akar ini merupakan saluran
pada kulit akar yang berada diluar, dan ini penting dalam pengisapan air maupun
zat-zat makanan. Akar rambut biasanya berumur pendek sedangkan bentuk dan panjangnya
sama dengan akar serabut.
d) Akar tajuk (crown roots) ;adalah akar
yang tumbuh dari ruas batang terendah. Akar tajuk ini dibedakan lagi
berdasarkan letak kedalaman akar di tanah yaitu akar yang dangkal dan akar yang
dalam. Apabila kandungan udara di dalam tanah rendah,maka akar-akar dangkal
mudah berkembang.
Gambar . Pertumbuhan akar padi
Bagian akar yang telah dewasa (lebih
tua) dan telah mengalami perkembangan akan berwarna coklat, sedangkan akar
yangbaru atau bagian akar yangmasih muda berwarna putih.
B. Batang.
Padi termasuk golongan tumbuhan
Graminae dengan batang yang tersusun dari beberapa ruas. Ruas-ruas itu
merupakan bubung kosong. Pada kedua ujung bubung kosong itu bubungnya ditutup
oleh buku. Panjangnya ruas tidak sama. Ruas yang terpendek terdapat pada
pangkal batang. Ruas yang kedua, ruas yang ketiga, dan seterusnya adalah lebih
panjang daripada ruas yang didahuluinya. Pada buku bagian bawah dari ruas
tumbuh daun pelepah yangmembalut ruas sampai buku bagian atas.Tepat pada buku
bagian atas ujumg dari daun pelepah memperlihatkan percabangan dimana cabang
yang terpendek menjadi ligula (lidah) daun, dan bagian yamg terpanjang dan
terbesar menjadi daun kelopak yang memiliki bagian auricle
pada sebelah kiri dan kanan. Daun kelopak yang terpanjang dan membalut ruas
yang paling atas dari batang disebut daunbendera. Tepat dimana daun pelepah
teratas menjadi ligula dan daun bendera, di situlah timbul ruas yang menjadi
bulir padi.
Pertumbuhan
batang tanaman padi adalah merumpun, dimana terdapat satu batang tunggal/batang
utama yang mempunyai 6 mata atau sukma, yaitu sukma 1, 3, 5 sebelah kanan dan
sukma 2, 4, 6 sebelah kiri. Dari tiap-tiap sukma ini timbul tunas
yang disebut tunasorde pertama.
Gambar. Pertumbuhan
daun dan batang padi
Tunas orde pertama
tumbuhnya didahului oleh tunas yang tumbuh dari sukma pertama, kemudian diikuti
oleh sukma kedua, disusul oleh tunas yang timbul dari sukma ketiga dan
seterusnya sampai kepad apembentukan tunas terakhir yang keenam pada batang
tunggal.Tunas-tunas yang timbul dari tunas orde pertama disebu ttunas orde
kedua. Biasanya dari tunas-tunas orde pertama ini yang menghasilkan tunas-tunas
orde kedua ialah tunas orde pertama yang terbawah sekali pada batang tunggal/
utama. Pembentukan tunas dari orde ketiga pada umunya tidak terjadi,oleh karena
tunas-tunas dari orde ketiga tidak mempunyai ruang hidup dalam kesesakan dengan
tunas-tunas dari orde pertama dan kedua.
C.
Daun.
Ciri khas daun padi adalah
adanya sisik dan telinga daun. Hal inilah yang menyebabkan daun padi dapat
dibedakan dari jenis rumput yang lain. Adapun bagian-bagian daun padi adalah :
a)
Helaian daun ; terletak pada batang padi dan selalu ada. Bentuknya memanjang
seperti pita. Panjang dan lebar helaian daun tergantung varietas padi yang
bersangkutan.
b)
Pelepah daun (upih) ;merupakan bagian daun yang menyelubungi batang, pelepah
daun ini berfungsi memberi dukungan pada bagian ruas yang jaringannya lunak,
dan hal ini selalu terjadi.
c)
Lidah daun ; lidah daun terletak pada perbatasan antara helai daun dan upih.
Panjang lidah daun berbeda-beda, tergantung pada varietas padi. Lidah daun
duduknya melekat pada batang. Fungsi lidah daun adalah mencegah masuknya air
hujan diantara batang dan pelepah daun (upih). Disamping itu lidah daun juga
mencegah infeksi penyakit, sebab media air memudahkan penyebaran penyakit.
Daun yang muncul pada saat
terjadi perkecambahan dinamakan coleoptile. Koleopti keluar dari benih yang
disebar dan akan memanjang terus sampai permukaan air. koleoptil baru membuka,
kemudian diikuti keluarnya daun pertama, daun kedua dan seterusnya hingga
mencapai puncak yang disebut daun bendera, sedangkan daun terpanjang biasanya
pada daun ketiga. Daun bendera merupakan daun yang lebih pendek daripada
daun-daun di bawahnya, namun lebih lebar dari pada daun sebelumnya. Daun
bendera ini terletak di bawah malai padi. Daun padi
mula-mula berupa tunas yang kemudian berkembang menjadi daun. Daun pertama pada
batang keluar bersamaan dengan timbulnya tunas (calon daun) berikutnya.
Pertumbuhan daun yang satu dengan daun berikutnya (daun baru) mempunyai selang
waktu 7 hari,dan 7 hari berikutnya akan muncul daun baru lainnya.
Gambar 50 Bagian daun
tanaman padi
D.
Bunga.
Sekumpulan bunga padi
(spikelet) yang keluar dari buku paling atas dinamakan malai. Bulir-bulir padi
terletak pada cabang pertama dan cabang kedua, sedangkan sumbu utama malai
adalah ruas buku yang terakhir pada batang. Panjang malai tergantung pada
varietas padi yang ditanam dancara bercocok tanam. Dari sumbu utama pada ruas
buku148yang terakhir inilah
biasanya panjang malai (rangkaian bunga) diukur. Panjang malai dapat dibedakan
menjadi 3 ukuran yaitu malai pendek (kurang dari 20 cm), malai sedang (antara
20-30 cm), dan malai panjang (lebih dari 30cm). Jumlah cabang pada setiap malai
berkisar antara 15-20 buah, yang paling rendah 7 buah cabang, dan yang
terbanyak dapat mencapai 30 buah cabang. Jumlah cabang ini akan mempengaruhi
besarnya rendemen tanaman padi varietas baru, setiap malai bisa mencapai100-120
bunga (Aak, 1992).
Bunga padi adalah bunga
telanjang artinya mempunyai perhiasan bunga. Berkelamin dua jenis dengan bakal
buah yang diatas. Jumlah benang sari ada 6 buah, tangkai sarinya pendek dan
tipis, kepala sari besar serta mempunyai dua kandung serbuk. Putik mempunyai
dua tangkai putik, dengan dua buah kepala putik yang berbentuk malai dengan
warna pada umumnya putih atau ungu (DepartemenPertanian, 1983).
Gambar . Bunga padi dan
malai.
Komponen-komponen (bagian)
bunga padi adalah:
a)
kepala sari
b)
tangkai sari,
c)
palea (belahan yang besar),
d)
lemma (belahan yang kecil),
e)
kepala putik,
f)
tangkai bunga.
E. Buah.
Buah padi yang sehari-hari
kita sebut biji padi atau butir/gabah,sebenarnya bukan biji melainkan buah padi
yang tertutup oleh lemma dan palea. Buah ini terjadi setelah selesai
penyerbukkan dan pembuahan. Lemma dan palea serta bagian lain yang membentuk
sekam atau kulit gabah (Departemen Pertanian, 1983).
Jika bunga padi telah
dewasa, kedua belahan kembang mahkota (palea dan lemmanya) yang semula bersatu
akan membuka dengan sendirinya sedemikian rupa sehingga antara lemma dan palea
terjadi siku/sudut sebesar 30-600. Membukanya kedua belahan kembang mahkota itu
terjadi pada umumnya pada hari-hari cerah antara jam 10-12, dimana suhu
kira-kira 30-320C. Di dalam dua daun mahkota palea dan lemma itu terdapat
bagian dalam dari bunga padi yang terdiri dari bakal buah (biasa disebut
karyiopsis).
Jika buah padi telah masak,
kedua belahan daun mahkota bunga itulah yang menjadi pembungkus berasnya
(sekam). Diatas karyiopsis terdapat dua kepala putik yang dipikul oleh
masing-masing tangkainya. Lodicula yang berjumlah dua buah, sebenarnya
merupakan daun mahkota yang telah berubah bentuk. Pada waktu padi hendak
berbunga, lodicula menjad imengembang karena menghisap cairan dari bakal buah.
Pengembangan ini mendorong lemma dan palea terpisah dan terbuka. Hal ini
memungkinkan benang sari yang memanjang keluar dari bagian atas atau dari
samping bunga yang terbuka tadi. Terbukanya bunga diikuti dengan pecahnya
kandung serbuk, yang kemudian menumpahkan tepung sarinya. Sesudah tepung
sarinya ditumpahkan dari kandung serbuk maka lemma dan palea menutup kembali.
Dengan berpindahnya tepung sari dari kepala putik maka selesailah sudah
proses penyerbukkan. Kemudian terjadilah pembulaian yang menghasilkan lembaga
danendosperm. Endosperm adalahpenting sebagai sumbercadangan makanan
bagitanaman yang baru tumbuh
C. Triticum aestivum L.
Sinonim
Triticum hybernum L.
Tri
ticum macha
Dekap. & Menab.
Triticum Triticum sativum Lam.
Triticum sphaerococcum Percival
Triticum vulgare Vill.
Nama umum
Indonesia
:Gandum
Inggris
:Bread wheat, common wheat, soft wheat
Melayu
:Gandum
Vietnam
:Lua mì
Cina
:Xiao mai
Jepang
:Komugi
Klasifikasi
Kingdom
: Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom
: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super
Divisi : Spermatophyta
(Menghasilkan biji)
Divisi
: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas
: Liliopsida (berkeping satu / monokotil)
Sub
Kelas
: Commelinidae
Ordo
: Poales
Famili
: Poaceae (suku rumput-rumputan)
Genus
: Triticum
Spesies
: Triticum aestivum L.,Triticum vulgare (Vill.)
Zat Be rkhasiat Utama / Isi
:
Amilosa dan amilopektin,air, abu
Penggunaan
:
Bahan penolong bahan sediaan obat
Bagian Yang Digunakan :
Pati yang diperoleh dari buah (AMYLUM TRITICI (E.F.I.))
Morfologi biji gandum
Morfologi biji gandum –
Pada umumnya, kernel berbentuk ofal dengan panjang 6–8 mm dan diameter 2–3 mm.
Seperti jenis serealia lainnya, gandum memiliki tekstur yang keras. Biji gandum
terdiri dari tiga bagian yaitu bagian kulit (bran), bagian endosperma, dan
bagian lembaga (germ). Bagian kulit dari biji gandum sebenarnya tidak mudah
dipisahkan karena merupakan satu kesatuan dari biji gandum tetapi bagian kulit
ini biasanya dapat dipisahkan melalui proses penggilingan.
Tanaman
gandum termasuk tanaman monokotil atau tanaman dengan biji berkeping satu
sehingga tipe perkecambahan pada tanaman sorgum adalah Hipogeal yaitu
pertumbuhan memanjang dari epikotil yang meyebabkan plumula keluar menembus
kulit biji dan muncul di atas tanah. Kotiledon relatif tetap posisinya. Tanaman
gandum tergolong tanaman menyerbuk sendiri secara alami sebab letak bunga
jantan dan bunga betina tidak terpisah tetap dalam satu tempat. Karena tanaman
sorgum menyerbuk sendiri sehingga penyerbukannya juga dilakukan dengan bantuan
angin atau biasa disebut dengan Anemogami. (Ilmi Irfan, 2010).
3.
SUKU ARECACEAE
A
. Palem Kuning
Klasifikasi:
·
Kingdom
:
Plantae (Tumbuhan)
·
Subkingdom
:
Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
·
Super Divisi
:
Spermatophyta (Menghasilkan biji)
·
Divisi
:
Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
·
Kelas
:
Liliopsida (berkeping satu / monokotil)
·
Sub Kelas :
Arecidae
·
Ordo :
Arecales
·
Spesies
: Ceratolo
Palem Kuning
Ciri-ciri:
• Warna helai daun
hijau terang, cenderung kekuningan (sehingga disebut palem kuning).
• Daun ini memiliki
pelepah daun yang cukup panjang dan menutupi batang yang beruas-ruas.
• Jumlah anak daun
sekitar 80 hingga 100 lembar.
• Mayangnya
dapat mencapai 1m dengan bunga berwarna kuning.
• Buah
berdiameter hingga 2,5m dan berwarna kuning hingga ungu.
• Dapat
diperbanyak dengan cara vegetatif.
B. Colocasia Esculenta Schott
Nama
umum :
Eunpue
(Aceh) Keladi (Batak)
Gelo
(Jawa) Tales (Jawa)
Tales
(Bali)
Ufi
lole (Flores)
Paco
(Makassar) Aladi (Bugis)
Bete
(Maluku) Komo (Maiuku)
Klasifikasi
Kingdom
:plantae
Sub
kingdom :taheobionta
Super
divisi :Spermatophyta
Sub
Kelas
:Angiospermae
kelas
:Monocotyledoneae
ordo
:Arales
family
:Araceae
genus
:Colocasia
spesies
:Colocasia esculenta Schott
2.5
KELAS LILIOPSIDA 2
1.
SUKU LILIACEA
A.
Allium sativum L.
Nama umum
Indonesia
:Bawang putih, bawang bodas (Sunda) ;
Inggris
:garlic;
Vietnam
:Toi ;
Thailand
:Krathiam, hom tiam;
Pilipina
:Bawang;
Cina
:da suan Bawang Putih
Klasifikasi
Kingdom
: Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom
: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super
Divisi : Spermatophyta
(Menghasilkan biji)
Divisi
: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas
: Liliopsida (berkeping satu / monokotil)
Sub
Kelas :
Liliidae
Ordo
: Liliales
Famili
: Liliaceae (suku bawang-bawangan
Genus
: Allium
Spesies
: Allium sativum L.
:
Penggunaan
: Antikolesterol
Deskripsi
tanaman
: Tumbuhan berumpun yang
bersiung-siung, tiap siung terbungkus dengan kulit tipis. Daunnya berbentuk
pita dan berakar serabut. Bunganya berwarna putih.
B.
Allium cepa var. aggregatum L.
Nama umum
Indonesia :Bawang merah, bawang beureum, brambang;
Indonesia :Bawang merah, bawang beureum, brambang;
Inggris
:Shallots, golden shallots;
Melayu
:Bawang merah;
Vietnam
:Hanh cu, hanh ta;
Thailand
:Horm daeng, horm dang;
Pilipina
:Sibuyas;
Cina
:Huo cong;
Jepang
:Esharetto
Klasifikasi
Kingdom
: Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom
: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super
Divisi : Spermatophyta
(Menghasilkan biji)
Divisi
: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas
: Liliopsida (berkeping satu / monokotil)
Sub
Kelas :
Liliidae
Ordo
: Liliales
Famili
: Liliaceae (suku bawang-bawangan)
Genus
: Allium
Spesies
: Allium cepa var. aggregatum L.
Bagian tanaman yang
digunakan
: Umbi lapis
Kandungan
kimia
: Minyak atsiri; sikloaliin;
metilaliin; dihidroaliin; flavonglikosida; kuersetin; saponin; peptida;
fitohormon; vitamin; zat pati
Khasiat:
Bakterisid; ekspektoran; diuretik
Deskripsi
tanaman
: Herba semusim, tidak berbatang.
Daun tunggal memeluk umbi lapis. Umbi lapis menebal dan berdaging, warna merah
keputihan. Perbungaan berbentuk bongkol, mahkota bunga berbentuk bulat telur.
Buah batu bulat, berwarna hijau. Biji segi tiga warna hitam.
C.
Aloe vera L.
Klasifikasi
Kingdom
: Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom
: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super
Divisi : Spermatophyta
(Menghasilkan biji)
Divisi
: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas
: Liliopsida (berkeping satu / monokotil)
Ordo
: Asparagales
Famili
: Liliaceae
Genus
: Aloe
Spesies
: Aloe vera L.
Bagian yang
digunakan :Cairan yang keluar dari potongan daun segar. (ALOE)
Penggunaan
:Pencahar
Zat
berkhasiatutama / Isi
:Damar, aloin, air dan abu. Sifat
Purgatif disebabkan oleh 3 pentosida yaitu barbaloin (=aloin),
isobarbaloin dan betabarbaloin. Hidrolisa dari barbaloin antara lain
menghasilkan aloe emodin dan d-arabinosa.
MORFOLOGI
Tanaman lidah buaya
termasuk semak rendah, tergolong tanaman yang bersifat sukulen dan menyukai
hidup di tempat kering. Batang tanaman pendek, mempunyai daun yang bersap-sap
melingkar (roset). Panjang daun 40-90cm, lebar 6-13cm, dengan ketebalan lebih
kurang 2,5cm dipangkal daun, serta bunga berbentuk lonceng.
a. Batang
Batang tanaman
lidah buaya berserat atau berkayu. Pada umumnya sangat pendek dan hampir tidak
terlihat karena tertutup oleh daun yang rapat dan sebagian terbenam dalam
tanah. Namun, ada juga beberapa species yang berbentuk pohon dengan ketinggian
3-5m. Species ini dapat dijumpai di gurun Afrika Utara dan Amerika. Melalui
batang iniakan tumbuh tunas yang akan menjadi anakan.
b. Daun
Seperti halnya tanaman
berkeping satu lainya, daun lidah buaya berbentuk tombak dengan helaian
memanjang. Daunnya berdaging tebal tidak bertulang, berwarna hijau keabu-abuan
dan mempunyai lapisan lilin dipermukaan; serta bersifat sukulen, yakni
mengandung air, getah, atau lendir yang mendominasi daun. Bagian atas daun rata
dan bagian bawahnya membulat (cembung). Di daun lidah buaya muda dan anak
(sucker) terdapat bercak berwarna hijau pucat sampai putih. Bercak ini akan
hilang saat lidah buaya dewasa. Namuntidak demikian halnya dengan tanaman lidah
buaya jenis kecil atau lokal. Hal ini kemungkinan disebabkan faktor genetiknya.
Sepanjang tepi daun berjajar gerigi atau duri yang tumpul dan tidak berwarna.
c. Bunga
Bunga lidah buaya berbentuk
terompet atau tabung kecil sepanjang 2-3cm, berwarna kuning sampai orange,
tersusun sedikit berjungkai melingkari ujung tangkai yang menjulang keatas
sepanjang sekitar 50-100cm.
d. Akar
Lidah buaya mempunyai
sistem perakaran yang sangat pendek dengan akar serabut yang panjangnya bisa
mencapai 30-40cm.
2.
SUKU AGAVACEAE
A. Lidah mertua
Klarifikasi
Kingdom
: plantae
Sub
kingdom :tracheobionta
Superdivisi
:spermathophyta
Divisi
:magnoliophyta
Kelas
:liliopsida
Ordo
: Liliales.
Famili
: Agavaceae.
Genus
: Sansevieria.
Spesies
: Sansevieria trifasciata Prain.
Rimpang/Rhizoma
: Menjalar (dibawah dan kadang diatas tanah).
Klasifikasi
Tumbuhan » Dioscorea hispida Dennst.
3.
SUKU DIOSCOREACEAE
A.
Dioscorea
hispida Dennst
Nama
daerah :gadung
Klarifikasi
Kingdom
:plantae
Sub
kingdom : traheobionta
Super
divisi : spermathophyta
Divisi
:magnoloiophyta
Kelas
:liliopsida
Ordo
:liliales
Family
: Dioscoreaceae
Genus
: Dioscorea
Spesies
: Dioscorea hispida Dennst
4.
SUKU ORCIDACEA
A.
Paraphalaenopsis
serpentilingua
Nama
umum
Nama
Indonesia:Anggrek bulan Kalimantan Barat
Paraphalaenopsis
serpentilingua
Klasifikasi
Kingdom
: Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom
: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super
Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi
: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas
: Liliopsida (berkeping satu / monokotil)
Sub
Kelas : Liliidae
Ordo
: Orchidales
Famili
: Orchidaceae (suku anggrek-anggrekan)
Genus
: Paraphalaenopsis
Spesies
: Paraphalaenopsis serpentilingua
reverensi :
http://murniakhenaten.blogspot.com/2014/02/ciri-liliopsida.html
<img alt="Hasil gambar untuk TANAMAN GANDUM" class="irc_mi" height="450" src="http://www.pertanian99.com/wp-content/uploads/2017/10/gandum-e1508314212990.jpg" width="600">
<img alt="Hasil gambar untuk Dioscorea hispida Dennst" class="irc_mi" height="200" src="http://www.tamanhusadagrahafamili.com/wp-content/uploads/2015/12/gadung.png" width="263">
Halaman ini berisi
sumber daya HTTP yang dapat menyebabkan konten campuran memengaruhi
keamanan dan pengalaman pengguna jika blog dilihat melalui HTTPS.
<img alt="Hasil gambar untuk TANAMAN GANDUM" class="irc_mi" height="450" src="http://www.pertanian99.com/wp-content/uploads/2017/10/gandum-e1508314212990.jpg" width="600">
<img alt="Hasil gambar untuk Dioscorea hispida Dennst" class="irc_mi" height="200" src="http://www.tamanhusadagrahafamili.com/wp-content/uploads/2015/12/gadung.png" width="263">